Jakarta, Indonesia – Tiga puluh tahun telah berlalu sejak Forrest Gump pertama kali duduk di bangku taman itu dan menyatakan bahwa “hidup itu seperti sekotak cokelat.” Dirilis pada 6 Juli 1994, film besutan Robert Zemeckis ini tidak hanya menjadi fenomena budaya, tetapi juga sukses besar yang tak terduga, meraih pendapatan hampir $700 juta di seluruh dunia dan memenangkan enam Piala Oscar, termasuk Film Terbaik. Kini, tiga dekade kemudian, kisah perjalanan seorang pria ber-IQ rendah dengan hati emas ini terus berlari melintasi generasi, membuktikan warisannya yang tak lekang oleh waktu.
Forrest Gump meninggalkan jejak yang mendalam dalam budaya pop, mulai dari kutipan ikonik seperti “Lari, Forrest, lari!” hingga daftar putar lagu-lagu klasiknya yang tak terlupakan. Film ini menyajikan kembali sejarah Amerika dari sudut pandang Forrest yang lugu, menjadikannya sebuah cara yang menghibur untuk melihat kembali momen-momen penting bangsa. Namun, di luar kesuksesan komersial dan penghargaannya, dampak film ini terasa paling nyata melalui salah satu karakternya yang paling dicintai: Letnan Dan.
Peran Gary Sinise sebagai Letnan Dan Taylor, seorang veteran yang kehilangan kakinya di Vietnam, begitu berkesan dan menjadi jembatan antara film dan komunitas veteran di dunia nyata. Koneksi mendalam ini mendorong Sinise untuk mendirikan Gary Sinise Foundation pada tahun 2011, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mendukung para veteran, penanggap pertama, dan keluarga mereka. Untuk merayakan 30 tahun Forrest Gump, Grand Ole Opry bahkan mengadakan pertunjukan spesial pada Juli 2024 yang menampilkan debut Gary Sinise & The Lt. Dan Band, dengan sebagian hasil tiket disumbangkan ke yayasannya. Acara ini juga dihadiri oleh produser Wendy Finerman dan Mykelti Williamson, pemeran “Bubba”.
Seolah tak ingin kenangan hanya menjadi nostalgia, “keluarga” Forrest Gump kembali bersatu. Tom Hanks, Robin Wright (Jenny), dan sutradara Robert Zemeckis berkolaborasi lagi dalam sebuah film baru berjudul Here. Robin Wright menggambarkan reuni setelah 30 tahun ini terasa luar biasa. “Rasanya seperti tidak ada waktu yang berlalu,” ujarnya. Momen ini menjadi bukti ikatan kuat yang terjalin sejak mereka membuat film yang mengubah hidup banyak orang itu.
Peringatan 30 tahun ini juga diwarnai dengan berbagai acara lain, termasuk perilisan majalah edisi khusus dan pemutaran film yang disertai sesi tanya jawab dengan para kru kunci, seperti sinematografer Don Burgess. Mengenang kembali proses pembuatannya, terungkap bahwa Tom Hanks bahkan turut membiayai beberapa adegan ikonik dari kantongnya sendiri, termasuk adegan lari lintas negara yang legendaris.
Tiga puluh tahun kemudian, Forrest Gump tetap menjadi sebuah karya sinematik yang dicintai. Film ini adalah pengingat bahwa kebaikan, cinta, dan ketekunan dapat mengatasi segala rintangan. Seperti yang dikatakan Forrest, kita tidak pernah tahu apa yang akan kita dapatkan, tetapi dunia perfilman sangat beruntung telah mendapatkan “sekotak cokelat” yang tak ternilai ini.